Sabtu, 16 Februari 2013

Terminal Peti Kemas Semarang Gandeng 3 Perusahaan Untuk Layani Pelayaran Kontainer

Cargo - Pelabuhan Tanjung Emas Semarang akan menyiapkan sedikitnya tiga maskapai pelayaran siap mengawali angkutan kontainer domestic. Hal itu ditandai dengan peresmian terminal petikemas antar pulau di lingkungan Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) beberapa waktu lalu. Dengan dibukanya layanan terminal kontainer domestik di TPKS maka sekarang ada tiga perusahaan pelayaran kontainer yang siap melayani rute antar pulau dari maupun menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Indonesian National Shipowners Assosiation (INSA) Semarang, Ridwan.
Tiga maskapai pelayaran tersebut adalah PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), PT Samudera Shipping Services (SSS), dan PT Alken Lines. Ketiga perusahaan tersebut pada awalnya berpusat di Surabaya yang kemudian ditarik ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Ketiganya dipersiapkan untuk melayani pelayaran rute Semarang-Kalimantan. Tujuan utamanya adalah ke Banjarmasin sebanyak satu kali seminggu, atau sebulan empat kali. Hal ini dikarenakan potensi muatan terbesar sejumlah komoditi yang bisa diangkut dari Jateng kebanyakan dengan tujuan Kalimantan. “Mereka saat ini sedang menentukan besaran freight atau tarif angkutya yang pantas, mengingat layanan terminal kontainer domestik di TPKS Pelabuhan Tanjung Emas Semarang baru resmi dibuka, sehingga masih perlu memetakan potensinya agar bisa diterima pengguna jasa cargo ,” tuturnya. Pihak pengelola semdiri menargetkan setidaknya dalam sekali berlayar minimal terdapat sebanyak 100-150 kontainer yang bisa diangkut dari Semarang. Jika target itu bisa dipenuhi maka biaya operasional bisa ditekan dan tariff jasa juga bisa dijangkau oleh para pengguna jasa.
Tampaknya target pengelola tersebut bisa terpenuhi seiring janji Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jateng, Ari Wibowo untuk mendatangkan sedikitnya 200 kontainer per bulan berisi sejumlah komoditi dari Jateng yang akan diangkut dengan kapal-kapal tersebut. Dia mengatakan bahwa selama ini setidaknya ada 1.000 kontainer per bulan yang diangkut melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Tanjung Priok Jakarta untuk tujuan antar pulau. Sedangkan untuk TPKS sendiri pihaknya berjanji akan mendatangkan 200 kontainer yang akan diangkut dari sana. Komoditas utama dari Jateng anatara lain pupuk, pakaian, air mineral, asbes, genteng, furniture, sayuran, beras dan lainnya. Untuk pelayaran balik dari Kalimantan kapal-kapal tersebut biasanya membawa sejumlah komoditi utama seperti batubara inbag dan karet. Setidaknya terdapat 500-1.000 kontainer per bulan yang berisi batubara inbag yang masuk ke Jawa lewat Surabaya dan Jakarta. Beberapa penggunanya adalah sejumlah perusahaan di Jateng. Pernyataan tersebut disamapaikan oleh Asosiasi Perusahaan Batubara Inbag Banjarmasin. Diharapkan perusahaan-perusahaan dari Jateng tersebut akan beralih menggunakan kapal yang melalui TPKS.
General Manager Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS), Sumarzen Marzuki berharap pada pada akhir Desember 2012 atau awal Januari 2013 kapal pertama sudah mulai berlayar. Dengan adanya layanan terminal domestik TPKS diharapkan berdampak pada kemajuan industri di Jateng. Selama ini perusahaan-perusahaan di Jateng harus mengeluarkan biaya jasa pengiriman yang cukup tinggi karena harus mengirim maupun mendatangkan barang melalui pelabuhan di Surabaya dan Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar