Cargo - Pelabuhan Tanjung Emas Semarang akan
menyiapkan sedikitnya tiga maskapai pelayaran siap mengawali angkutan
kontainer domestic. Hal itu ditandai dengan peresmian terminal petikemas
antar pulau di lingkungan Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) beberapa
waktu lalu. Dengan dibukanya layanan terminal kontainer domestik di TPKS
maka sekarang ada tiga perusahaan pelayaran kontainer yang siap
melayani rute antar pulau dari maupun menuju Pelabuhan Tanjung Emas
Semarang. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan
Cabang (DPC) Indonesian National Shipowners Assosiation (INSA) Semarang,
Ridwan.
Tiga maskapai pelayaran tersebut adalah
PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), PT Samudera Shipping Services
(SSS), dan PT Alken Lines. Ketiga perusahaan tersebut pada awalnya
berpusat di Surabaya yang kemudian ditarik ke Pelabuhan Tanjung Emas
Semarang. Ketiganya dipersiapkan untuk melayani pelayaran rute
Semarang-Kalimantan. Tujuan utamanya adalah ke Banjarmasin sebanyak satu
kali seminggu, atau sebulan empat kali. Hal ini dikarenakan potensi
muatan terbesar sejumlah komoditi yang bisa diangkut dari Jateng
kebanyakan dengan tujuan Kalimantan. “Mereka saat ini sedang menentukan
besaran freight atau tarif angkutya yang pantas, mengingat layanan
terminal kontainer domestik di TPKS Pelabuhan Tanjung Emas Semarang baru
resmi dibuka, sehingga masih perlu memetakan potensinya agar bisa
diterima pengguna jasa cargo ,”
tuturnya. Pihak pengelola semdiri menargetkan setidaknya dalam sekali
berlayar minimal terdapat sebanyak 100-150 kontainer yang bisa diangkut
dari Semarang. Jika target itu bisa dipenuhi maka biaya operasional bisa
ditekan dan tariff jasa juga bisa dijangkau oleh para pengguna jasa.
Tampaknya target pengelola tersebut bisa
terpenuhi seiring janji Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi
Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jateng, Ari Wibowo untuk
mendatangkan sedikitnya 200 kontainer per bulan berisi sejumlah komoditi
dari Jateng yang akan diangkut dengan kapal-kapal tersebut. Dia
mengatakan bahwa selama ini setidaknya ada 1.000 kontainer per bulan
yang diangkut melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Tanjung Priok
Jakarta untuk tujuan antar pulau. Sedangkan untuk TPKS sendiri pihaknya
berjanji akan mendatangkan 200 kontainer yang akan diangkut dari sana.
Komoditas utama dari Jateng anatara lain pupuk, pakaian, air mineral,
asbes, genteng, furniture, sayuran, beras dan lainnya. Untuk pelayaran
balik dari Kalimantan kapal-kapal tersebut biasanya membawa sejumlah
komoditi utama seperti batubara inbag dan karet. Setidaknya terdapat
500-1.000 kontainer per bulan yang berisi batubara inbag yang masuk ke
Jawa lewat Surabaya dan Jakarta. Beberapa penggunanya adalah sejumlah
perusahaan di Jateng. Pernyataan tersebut disamapaikan oleh Asosiasi
Perusahaan Batubara Inbag Banjarmasin. Diharapkan perusahaan-perusahaan
dari Jateng tersebut akan beralih menggunakan kapal yang melalui TPKS.
General Manager Terminal Peti Kemas
Semarang (TPKS), Sumarzen Marzuki berharap pada pada akhir Desember 2012
atau awal Januari 2013 kapal pertama sudah mulai berlayar. Dengan
adanya layanan terminal domestik TPKS diharapkan berdampak pada kemajuan
industri di Jateng. Selama ini perusahaan-perusahaan di Jateng harus
mengeluarkan biaya jasa pengiriman yang cukup tinggi karena harus mengirim maupun mendatangkan barang melalui pelabuhan di Surabaya dan Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar